Makalah IT (Balanded Learning)
MAKALAH
BLANDED LEARNING
DOSEN PENGAMPU :
Fahru Rozi, M.Pd.I
OLEH :
Faizatul Hamidah
Ria Sandra Nafita
Lia Nur Afifa
PROGAM STUDY PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM SUNAN GIRI BOJONEGORO
TAHUN PELAJARAN 2019/2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas Ridho dan RahmatNya penulis dapat menyelesaikan makalah Mata Kuliah INFORMASI TEKNOLOGI yang berjudul “BLANDED LEARNING” dengan sebaik mungkin.
Meskipun penulis telah berusaha semaksimal mungkin untuk menghasilkan yang terbaik, namun semua itu pasti masih ada kekurangan di dalam penyusunan makalah ini. Kami sebagai penulis mengharapkan kritik dan saran yang dapat membangun guna penyempurnaan dalam penyusunan makalah ini di masa yang akan datang. Penulis berharap makalah ini dapat berguna di dalam membangun generasi penerus bangsa Indonesia.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………...
BAB I (PENDAHULUAN)
Latar Belakang………………………………………………………………………….
Rumusan Masalah………………………………………………………………………
Tujuan Pembahasan…………………………………………………………………….
BAB II (PEMBAHASAN)
Pengertian Blanded Learning……………………………………………………..
Karakteristik Blanded Learning
Penerapan Blanded Learning dalam pembelajaran….
BAB III (PENUTUP)
Kesimpulan……………………………………………………………………………..
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………….
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Blanded learning adalah program pendidikan formal yang memungkinkan siswa belajar (paling tidak sebagian) melalui konten dan petunjuk yang disampaikan secara daring dengan kendali mandiri terhadap wakt, tempat, urutan, maupun kecepatan belajar. Dengan demikian blanded learning dapat diartikan sebagai proses pembelajaran yang memanfaatkan berbagai macam pendekatan-pendekatan yang dilakukan dapat memanfaatkan berbagai macam media dan teknologi secara sederhana. Dapat dikatakan bahwa blanded learning adalah pembelajaran yang mengkombinasikan antara tatap muka (pembelajaran konvensional, dimana antara pendidik dan peserta didik saling berinteraksi secara langsung, masing-masing pembelajaran), belajar mandiri (belajar dengan berbagai modul yang telah disediakan) serta belajar mandiri secara online.
B. Rumusan Masalah.
- Apa yang Dimaksud Blanded Learning?
- Apa saja Karakteristik Blanded Learning?
- Bagaimana Penerapan Blanded Learning dalam Pembelajaran?
C. Tujuan
- Untuk mengetahui blanded learning .
- Untuk mengetahui karakteristik blanded learning .
- Untuk mengetahui penerapan blanded learning dalam pembelajaran.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Blanded Learning.
Blended learning istilah yang berasal dari bahasa Inggris, yang terdiri dari dua suku kata yaitu blended dan learning. Blanded merupakan campuran, kombinasi, yang baik. Sedangkan learning merupakan pembelajaran.
Menurut Harding, Kaczynski dan Wood (2005) Blanded learning merupakan pendekatan pembelajaran yang mengintegrasikan pembelajaran tradisional tatap muka dan pembelajaran jarak jauh yang menggunakan sumber belajar online dan beragam pilihan komunikasi yang dapat digunakan oleh guru dan siswa. Pelaksanaan pendekatan ini memungkinkan penggunaan sumber belajar online, terutama yang berbasis web, tanpa meninggalkan tatap muka. Dengan pelaksanaan blanded learning ini, pembelajaran berlangsung lebih bermakna karena keragaman sumber belajar yang mungkin diperoleh.
Pembelajaran campuran (blanded learning) merupakan program pendidikan formal yang memungkinkan siswa belajar (paling tidak sebagian) melalui konten dan petunjuk yang disampaikan secara daring(online) dengan kendali mandiri terhadap waktu, tempat, urutan, maupun kecepatan belajar. Lebih lanjut, john Merrow menyatakan “Dengan kata lain, pembelajaran campuran atau Blanded learning merupakan perpaduan pembelajaran kelas tradisional dengan pembelajaran berbasis teknologi (modern)”. Pendapat senada uga diungkapkan oleh Annisa yang menyatakan bahwa Blanded learning merupakan suatu sistem belajar yang memadukan antara belajarsecara face to face (bertatap muka /klasikal dengan belajar secara online (melalui penggunaan fasilitas/media internet). Berdasarkan paparan para ahli diatas, dapat didefinisikan blanded learning merupakan sebuah setrategi belajar mengajar yang bertujuan untuk mencapai tujuan pembelajaran dengan cara memadukan pembelajaran berbasis kelas/tatap muka dengan pembelajaran berbasiste teknologi dan informasi yang dilakukan secara daring (online).
Dengan demikian, blanded learning dapat diartikan sebagai proses pembelajaran yang memanfaatkan berbagai macam pendekatan. Pendekatan yang dilakukan dapat memanfaatkan berbagai macam media dan teknologi. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa blanded learning adalah pembelajaran yang mengkombinasikan antara tatap muka (pembelajaran konvensional, dimana antara pendidik dan peserta didik saling berinteraksi secara langsung, masimg-masing dapat bertukar informasi mengenai bahan-bahan pembelajaran), belajar mandiri(belajar dengan berbagai modul yang telah disediakan) serta belajar mandiri secara online.
Terdapat tiga pengertian Blanded Learning yang dikemukakan oleh Graham, Allen dan ure dalam Bonk dan Graham yaitu:
a. Kombinasi antara strategi pembelajaran.
b. Kombinasi antara metode pembelajaran.
c. Kombinasi antara online learning dengan pembelajaran tatap muka.
Dalam blanded learning terdapat enam unsur yang harus ada yaitu:
a. Tatap muka,
b. Belajar mandiri,
c. Aplikasi,
d. Tutorial,
e. Kerjasama, dan
f. Evaluasi.
B. Karakteristik Blanded Learning.
Adapun karakteristik dari Blanded Learning yaitu:
1. Pembelajaran yang menggabungkan berbagai cara penyampaian, model pembelajaran, gaya pembelajaran, serta berbagai media berbasis teknologi yang beragam.
2. Sebagai sebuah komunikasi pembelajaran (face to face), belajar mandiri dan belajar mandiri via online.
3. Pembelajaran yang didukung oleh kombinasi efektif dari cara penyampaian, cara mengajar dan gaya pembelajaran.
4. Guru dan orangtua peserta belajar yang memiliki peran yang sama penting, guru sebagai fasilitator, dan orangtua sebgai pendukung.
Selain karakteristik yang ada diatas, Soekartawi juga memberikan ciri-ciri lebih spasifik mengenai blanded learning, yaitu:
1. Kegiatan berpisah dengan kegiatan pembelajaran.
2. Selama proses belajar siswa selaku peserta didik dan guru selaku pendidik terpisahkan oleh tempat, jarak geografis dan waktu atau kombinasi dari ketiganya.
3. Karena siswa dan guru terpisah selama pembelajaran, maka komunikasi diantara keduanya dibantu dengan media pembelajaran, baik media cetak maupun media elektronika.
4. Jasa pelayanan disediakan baik untuk siswa maupun untuk guru.
5. Komunikasi antar siswa dan guru dapat dilakukan baik melalui cara komunikasi satu arah maupun dua arah.
C. Penerapan blanded learning dalam pembelajaran.
Setelah mengetahui apa itu blended learning pada tulisan sebelumnya kita perlu membahas bagaimana penerapannya dalam pembelajaran. Untuk menerapkan blended learning, kita bisa menggunakan kerangka CoI (community of inquiry). Kerangka ini mempunyai tiga elemen yaitu: elemen sosial, elemen kognitif, dan elemen pengajaran.
Elemen sosial menjamin bahwa siswa dalam komunitas inkuiri merasa bebas untuk mengekspresikan diri secara terbuka dengan cara yang mereka suka. Mereka harus dapat mengembangkan hubungan pribadi agar mempunyai komitmen dan dapat mengejar tujuan akademis yang dimaksudkan, serta mendapatkan rasa saling memiliki.
Elemen kognitif adalah dasar dalam proses inkuiri. Inkuiri mencakup integrasi proses reflektif dan interaktif. Elemen kognitif memetakan pola inkuiri dalam siklus belajar dari pengalaman melalui refleksi dan konseptualisasi ke tindakan dan ke pengalaman lebih lanjut.
Dalam konteks pendidikan, elemen pengajaran sangat penting untuk menyatukan elemen sosial dan kognitif serta memastikan bahwa komunitas pembelajaran berjalan produktif. Elemen pengajaran menghadirkan desain, fasilitas, dan arahan agar terjipta pengalaman pembelajaran yang berharga.
Ketiga elemen ini harus ada dalam setiap desain blended learning. Perkembangan model blended learning yang akhir-akhir ini semakin pesat tidak hanya meningkatkan fleksibilitas dan individualisasi pengalaman belajar siswa, tetapi juga memungkinkan guru untuk mengefektifkan waktu yang mereka habiskan sebagai fasilitator pembelajaran.
Ada banyak model blended learning yang telah dikembangkan. Berikut beberapa model blended learning yang sudah diterapkan oleh berbagai lembaga pendidikan di berbagai belahan dunia:
1. Station Rotation Blended Learning.
Station-Rotation blended learning merupakan model yang memungkinkan siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran dengan cara memutari stasiun-stasiun pembelajaran melalui jadwal tertentu, di mana setidaknya salah satu stasiun adalah stasiun pembelajaran online. Model ini paling umum digunakan di sekolah dasar karena guru sudah terbiasa berputar di “pusat” atau “stasiun”.
2. Lab Rotation Blended Learning.
Model Lab Rotation Blended Learning mirip dengan Station Rotation, siswa mempunyai kesempatan siswa untuk memutar stasiun melalui jadwal yang telah ditetapkan namun dilakukan menggunakan laboratorium komputer khusus yang memungkinkan dilakukan pengaturan jadwal yang fleksibel dengan guru. Dengan demikian diperlukan laboratorium komputer.
3. Remote Blended Learning atau Enriched Virtual
Dalam pembelajaran Remote Blended Learning, fokus siswa adalah menyelesaikan pembelajaran online, mereka melakukan pembelajaran tatap muka dengan guru hanya sesekali sesuai kebutuhan.
Pendekatan ini berbeda dari model Flipped Classroom dalam keseimbangan waktu pengajaran tatap muka online. Dalam model pembelajaran Remote Blended Learning, siswa tidak akan belajar secara tatap muka dengan guru setiap hari, tetapi dalam pengaturan flipped. Siswa menyelesaikan tujuan pembelajaran secara individu.
4. Flex Blended Learning
Flex termasuk dalam jenis model Blended Learning di mana pembelajaran online adalah inti atau tulang punggung pembelajaran siswa, namun masih didukung oleh aktivitas pembelajaran offline. Siswa melanjutkan pembelajaran yang dimulai di dalam kelas nyata dengan jadwal yang fleksibel yang disesuaikan secara individual dalam berbagai modalitas pembelajaran.
Sebagian besar siswa masih belajar di di sekolah, kecuali untuk pekerjaan rumah. Guru memberikan dukungan pembelajaran tatap muka secara fleksibel dan adaptif sesuai kebutuhan melalui kegiatan seperti pengajaran kelompok kecil, proyek kelompok, dan bimbingan pribadi.
5. The ‘Flipped Classroom’ Blended Learning
Blended learning versi Flipped Classroom ini merupakan versi yang paling banyak dikenal, Flipped Classroom dimulai dari pembelajaran siswa yang dilakukan secara online di luar kelas atau di rumah dengan konten-konten yang sudah disediakan sebelumnya. Setelah melakukan proses pembelajaran online di luar sekolah siswa kemudian memperdalam dan berlatih memecahkan soal-soal di sekolah bersama guru dan / atau teman sebaya. Dengan demikian bisa dianggap peran pembelajaran tradisional di kelas menjadi “terbalik”.
Pada dasarnya pembelajaran ini masih mempertahankan format pembelajaran tardisional namun dijalankan dengan konteks yang baru.
6. Individual Rotation Blended Learning
Model Individual Rotation memungkinkan siswa untuk memutar melalui stasiun-stasiun, tetapi sesuai jadwal individu yang ditetapkan oleh guru atau oleh algoritma perangkat lunak. Tidak seperti model rotasi lainnya, siswa tidak perlu berputar ke setiap stasiun; mereka hanya berputar ke aktivitas yang dijadwalkan pada daftar putar mereka.
Model-Model Lain
Selain keenam model tersebut masih ada model lain, walaupun belum umum untuk digunakan tidak ada salahnya untuk kita bahas di sini. Model-model blended learning kemungkinan masih akan terus berkembang dan memiliki banyak varian. Setidaknya ada beberapa model yang sudah mulai banyak digunakan di beberapa lembaga pendidikan, diantaranya adalah :
– Project-Based Blended Learning
Project-Based Blended Learning merupakan model pembelajaran di mana siswa menggunakan pembelajaran online maupun pengajaran tatap muka dan kolaborasi untuk merancang, mengulang, dan menyelasiakn tugas pembelajaran berbasis proyek atau produktertentu. Pembelajaran online bisa berbentuk pembelajaran online dengan bentuk atau materi yang sudah disiapkan atau akses mandiri pada sumber-sumber belajar yang dibutuhkan. Karakteristik utama dalam pembelajaran ini ada penggunaan sumberdaya online untuk mendukung pembelajaran berbasis proyek.
– Self-Directed Blended Learning
Dalam Self-Directed Blended Learning, siswa menjalankan kombinasi pembelajaran online dan tatap muka dalam pembelajaran inkuiri dan pencapaian tujuan pembelajaran formal. Mereka terhubung dengan guru secara fisik dan digital. Karena pembelajaran diarahkan sendiri, maka peran pembelajaran online dan guru berubah, dan tidak ada pertemuan/pembelajaran online formal yang harus diselesaikan.
Salah satu hal yang menjadi tantangan guru dalam pembelajaran ini adalah bagaimana ia menilai pembelajaran dan keberhasilan pengalaman belajar siswa tanpa menghilangkan autentifikasi. Sedangkan tantangan bagi siswa adalah magaimana mencari model produk, proses, dan potensi yang dapat mendorong mereka untuk konsisen dalam belajar. Selain itu siswa harus memahami apa yang berhasil dan mengapa, dan untuk membuat penyesuaian yang sesuai atas kondisi yang tidak sesuai dengan harapan atau kondisi ideal. Beberapa siswa tidak membutuhkan bimbingan, sementara yang lain membutuhkan dukungan melalui jalur yang sangat jelas sehingga mereka dapat menjalankan pembelajaran mereka mereka sendiri secara otonom.
– Blended Learning Inside-Out
Dalam blended learning Inside-Out, pembelajaran dirancang akan selesai atau berakhir di luar kelas, dengan memadukan kelebihan-kelebihan tatap muka fisik dan digital. Namun dalam model Luar-Dalam dan Dalam-Luar, masih menonjolkan pembelajaran dikelas, sedangkan pembelajaran online berfungsi sebagai penguat. Komponen pembelajaran online dapat berupa inkuiri mandiri atau eLearning formal.
Bila dilihat dari pola pembelajarannya maka blended learning berbasis proyek merupakan salah satu contoh yang sangat baik dari model Inside-Out. Sama halnya dengan Outside-In, model ini masih membutuhan untuk bimbingan ahli, umpan balik pembelajaran, pengajaran konten, dan dukungan psikologis dan moral dari interaksi tatap muka setiap hari.
– Outside-In Blended Learning
Dalam pembelajaran Outside-In Blended Learning, pembelajaran diawali dari lingkungan fisik dan digital non-akademik yang biasa digunakan siswa setiap hari yang kemudian diakhiri di dalam ruang kelas. Dengan demikian pembelajaran di dalam kelas akan lebih dalam dan kaya. Kelas tatap muka berpeluang menjadi ajang berbagi, berkreasi, berkolaborasi, dan saling memberi umpan balik yang dapat meningkatkan kualitas pembelajaran siswa.
Bila dirancang dengan baik, masing-masing “area” pembelajaran dapat memainkan peran penting dari kekuatannya masing-masing yang saling melengkapi. Polanya pembelajaran ini tetap masih kebutuhan bimbingan, pengajaran, dan dukungan dari interaksi tatap muka setiap hari.
– Supplemental Blended Learning
Dalam model ini, siswa menyelesaikan pembelajaran online sepenuhnya untuk melengkapi pembelajaran tatap muka mereka, atau pembelajaran tatap muka sepenuhnya untuk melengkapi pembelajaran yang diperoleh secara online.
Gagasan besar di sini adalah “pelengkap”. Pencapaian tujuan pembelajaran pada intinya dipenuhi sepenuhnya dalam satu “ruang” (tatap muka atau online) sementara “ruang” lainnya memberikan pengalaman tambahan yang spesifik bagi siswa. Pengalaman tambahan ini tidak akan mereka dapatkan bila hanya menggunakan satu “ruang” saja.
– Mastery-Based Blended Learning
Pada model Mastery-Based Blended Learning siswa melakuakan pembelajaran online dan pembelajaran tatap muka secara bergiliran. Penyelesaian tujuan pembelajaran berbasis penguasaan. Desain dan proporsi pembelajaran online dan tatap muka dibangun atas dasar penguasaan kompetensi tertentu.
Desain asesmen sangat penting dalam setiap pengalaman pembelajaran berbasis penguasaan. Kemampuan untuk menggunakan alat asesmen tatap muka dan digital cukup rumit tergantung pada pola pikir perancang pembelajaran.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Blanded learning adalah program pendidikan formal yang memungkinkan siswa belajar (paling tidak sebagian) melalui konten dan petunjuk yang disampaikan secara daring dengan kendali mandiri terhadap waktu, tempat, urutan, maupun kecepatan belajar.
Karakteristik blanded learning :
1. Pembelajaran yang menggabungkan berbagai cara penyampaian, model pembelajaran, gaya pembelajaran, serta berbagai media berbasis teknologi yang beragam.
Sebagai sebuah komunikasi pembelajaran (face to face) belajar mandiri dan belajar via online
Pembelajaran yang didukung oleh kombinasi efektif dari cara penyampaian, cara mengajar dan gaya pembelajaran.
Guru dan orang tua peserta belajar yang memiliki peran yang sama penting, guru sebagai fasilitator, dan orang tua sebagai pendukung.
Penerapan Blanded Learning dalam pembelajaran
Beberapa model blanded learning yang sudah diterapkan oleh berbagai lembaga pendidikan :
Station rotation blanded learning
Lab rotation blanded learning
Remote blanded learning atau enriched virtual
Fix blanded learning
The flipped classroom blanded learning
Individual rotation blanded learning
Daftar Pustaka
https://noviagilang.blogspot.com/2014/04/makalah blender h learning.html?m=l
https://maglearning.wordpress.com/2019/02/03/model-model-penerapan-blended-learning/amp/
Milya sari, mengenal lebih dekat model blanded learning dengan facebook (Mbl-fb), yogyakarta: Cv Budi utama, 2019

Komentar
Posting Komentar